Selasa, 31 Desember 2013

http://smpitcendekia.weebly.com/about.html


Assalamu’alaikm wa rahmatullahi wa baakaatuh
Semoga Keselamatan, Rahmat dan Berkah Allah selalu tercurah atasmu. Ada pepatah tak kenal maka tak sayang, maka kita harus lebih banyak mengenalnya agar lebih menyayanginya. Berkaitan dengan keadaan kita di hari akhir, kita akan bersama dengan orang-orang yang disayang. Jadi bagaimana kita akan berada di surga bersama Rasulullah, kalau tidak ada rasa cinta kepadanya? Tidak ada kerinduan untuk bersamanya? Berterima kasih atas perjuangan mendakwahkan Islam sehingga sampai kepada kita?

Cinta memang tidak bisa datang dengan sendirinya, untuk menumbuhkan kecintaan kepada Beliau, kita harus banyak mengetahui Beliau yang sebenarnya, melalui Al-Quran dan sunnah-sunnanya.
Sungguh Semakin mengenal Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam kita akan semakin mencintainya.

Berikut secuil kisah Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wa sallam, agar kita lebih mengenal beliau dan lebih mencintainya.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. bahwa setelah dekat waktu wafatnya, Rasulullah memerintahkan Bilal supaya adzan. Memanggil manusia untuk sholat berjama’ah. Maka berkumpulah kaum Muhajirin dan Anshor ke Masjid Rasulullah saw. Setelah selesai sholat dua raka’at yang ringan
kemudian beliau naik ke atas mimbar lalu mengucapkan puji dan sanjung kepada Allah swt, dan kemudian beliau membawakan khutbahnya yang sangat berkesan, membuat hati terharu dan menangis mencucurkan air mata. Beliau berkata antara lain :
” Sesungguhnya saya ini adalah Nabimu, pemberi nasihat dan da’i yang menyeru manusia ke jalan Allah dengan izin-Nya. Aku ini bagimu bagaikan saudara yang penyayang dan bapak yang pengasih. Siapa yang merasa teraniaya olehku di antara kamu semua, hendaklah dia bangkit berdiri sekarang juga untuk melakukan qishas kepadaku sebelum ia melakukannya di hari Kiamat nanti”

Sekali dua kali beliau mengulangi kata-katanya itu, dan pada ketiga kalinya barulah berdiri seorang laki-laki bernama ‘Ukasyah Ibnu Muhsin’. Ia berdiri di hadapan Nabi s.a.w sambil berkata :
“Ibuku dan ayahku menjadi tebusanmu ya Rasullah. Kalau tidaklah karena engkau telah berkali-kali menuntut kami supaya berbuat sesuatu atas dirimu, tidaklah aku akan berani tampil untuk memperkenankannya sesuai dengan permintaanmu. 

Dulu, aku pernah bersamamu di medan perang Badar sehingga untaku berdampingan sekali dengan untamu, maka aku pun turun dari atas untaku dan aku menghampiri engkau, lantas aku pun mencium
paha engkau. Kemudian engkau mengangkat cambuk memukul untamu supaya berjalan cepat, tetapi engkau sebenarnya telah memukul lambung-sampingku; saya tidak tahu apakah itu dengan engkau sengaja atau tidak ya…Rasul Allah, ataukah barangkali maksudmu dengan itu hendak melecut untamu sendiri ?”

Kemudian Nabi menyuruh Bilal supaya pergi ke rumah Fatimah, ” Supaya Fatimah memberikan kepadaku cambukku ” kata beliau Bilal segera ke luar Masjid dengan tangannya diletakkannya di atas
kepalanya. Ia heran dan tak habis pikir, “Inilah Rasulullah memberikan kesempatan mengambil qishas terhadap dirinya!” Diketoknya pintu rumah Fatimah yang menyahut dari dalam : “Siapakah
diluar?”, “Saya datang kepadamu untuk mengambil cambuk Rasullah” jawab Bilal.
” Duhai bilal, apakah yang akan dilakukan ayahku dengan cambuk ini?” tabta Fatimah kepada Bilal.
“Ya Fatimah ! Ayahmu memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengambil qishas terhadap dirinya ” Bilal menegaskan.

“Siapakah pula gerangan orang itu yang sampai hati mengqishas Rasulullah ?” tukas Fatimah keheranan. Biarlah hamba saja yang menjadi ganti untuk dicambuk. Bilal pun mengambil cambuk dan membawanya masuk Masjid, lalu diberikannya kepada Rasulullah, dan Rasulullah pun menyerahkannya ke tangan ‘Ukasyah. Suasana mulai tegang… Semua sahabat bergerak…. Semua berdiri…. Jangankan dicambuk, dicolek saja, ia akan berhadapan dengan kami. Mungkin begitu mereka bicara dalam hati. Semua mata melotot. Memandang Ukasyah dan sebilah cambuk. Saat itulah, Abu Bakar dan Umar r.a. bicara, “Hai ‘Ukasyah ! kami sekarang berada di hadapanmu, pukul qishas-lah kami berdua, dan jangan sekali-kali engaku pukul Rasulullah s.a.w !”

Mungkin saat itu Umar meraba pedangnya. Seandainya saja, diizinkan akan aku penggal kepala orang yang menyakiti Rasulullah. Rasulullah menahan dua sahabatnya. Berkata sang pemimpin yang dicintai ini : “Duhai sahabatku, Duduklah kalian berdua, Allah telah mengetahui kedudukan kamu berdua!”

Kemudian berdiri pula Ali bin Abi Tholib sambil berkata. Kali ini lebih garang dari sahabat Abu Bakar : ” Hai Ukasyah! Aku ini sekarang masih hidup di hadapan Nabi s.a.w. Aku tidak sampai hati melihat kalau engkau akan mengambil kesempatan qishas memukul Rasulullah. Inilah punggungku, maka qishaslah aku dengan tangnmu dan deralah aku dengan tangan engkau sendiri!”
Ali tampil ke muka. Memberikan punggungnya dan jiwa serta cintanya buat orang yang dicintainya. Subhanallah… ia tak rela sang Rasul disakiti. Ia merelakan berkorban nyawa untuk sang pemimpin.
Nabi pun menahan. ” Allah swt telah tahu kedudukanmu dan niatmu, wahai Ali !” 

Ali surut, bergantianlah kemudian tampil dua kakak beradik, Hasan dan Husein. ” Hai Ukasyah ! Bukankah engkau telah mengetahui, bahwa kami berdua ini adalah cucu kandung Rasulullah, dan qishaslah kami dan itu berarti sama juga dengan mengqishas Rasulullah sendiri !” Tetapi Rasulullah menegur pula kedua cucunya itu dengan berkata “Duduklah kalian berdua, duhai penyejuk mataku!”

Dan akhirnya Nabi berkata : “Hai ‘Ukasyah ! pukullah aku jika engkau berhasrat mengambil qishas!”
“Ya Rasul Allah ! sewaktu engkau memukul aku dulu, kebetulan aku sedang tidak lekat kain di badanku” Kata Ukasyah. kembali suasana semakin panas dan tegang. Semua orang berpikir, apa maunya si Ukasyah ini. Sudah berniat mencambuk Rasul, ia malah meminta Rasul membuka
baju. “Kurang ajar sekali si Ukasyah ini. Apa maunya ini orang…” Tanpa bicara…. Tanpa kata…
Rasulullah membuka bajunya. Semua yang hadir menahan napas… Banyak yang berteriak sambil menangis… Tak terkecuali…. Termasuk Ukasyah… Ada yang tertahan di dadanya. Ia segera maju melangkah, melepas cambuknya dan… Kejadian selanjutnya tatkala ‘Ukasyah melihat putih tubuh Rasulullah dan tanda kenabian di punggungnya, ia segera mendekap tubuh Nabi sepuas-puasnya sambil berkata : “Tebusanmu adalah Rohku ya Rasulallah, siapakah yang tega sampai hatinya untuk mengambil kesempatan mengqishas engkau ya Rasul Allah ? Saya sengaja berbuat demikian
hanyalah karena berharap agar supaya tubuhku dapat menyentuh tubuh engkau yang mulia, dan agar supaya Allah swt dengan kehormatan engkau dapat menjagaku dari sentuhan api neraka” Akhirnya berkatalah Nabi saw “Ketahuilah wahai para sahabat ! barang siapa yang ingin melihat penduduk surga, maka melihatlah kepada pribadi laki-laki ini!”

Lantas bangkit berdirilah kaum Muslimin beramai-ramai mencium ‘Ukasyah di antara kedua matanya. Rasa curiga berubah cinta. Buruk sangka berubah bangga. Berkatalah mereka : “Berbahagialah engkau yang telah mencapai derajat yang tinggi dan menjadi teman Rasulullah s.a.w di surga kelak!”

Ya Allah! Demi kemuliaan dan kebesaran Engkau mudahkan jugalah bagi kami mendapatkan syafa’atnya Rasulullah s.a.w di kampung akhirat yang abadi ! Amien ! Mau’izhatul Hasanah

Allah SWT berfirman:
“Yaa siin…Demi Al Quran yang penuh Hikmah… Sesungguhnya Engkau (Muhammad) sungguh sebagian dari para Rasul-rasul…Yang berada di JALAN yang LURUS” (QS. Yaasiin : 3-4)

” Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi, Hai orang-orang yang beriman bershalawatlah kepadanya dan salam taslim kepadanya.” (QS Al Ahzab)

“Allahumma shalli ‘alaa Nabiyinaa Muhammad wa’alaa aalihi wa shahbihi wa sallim”
Wassalamu’alaikm wa rahmatullahi wa baakaatuh
 
Semoga Keselamatan, Rahmat dan Berkah Allah selalu tercurah atasmu Sumber : internet… (Lupa nyatet)… Terimakasih untuk penulisnya.
Posted by Unknown on 14.38 in    1 comment »
smp islam cendekia


Umar bin Khattab ra terkenal sebagai orang yang berwatak keras dan bertubuh tegap. Sering kali pada awalnya (sebelum masuk Islam) kaum muslimin mendapatkan perlakukan kasar darinya. Sebenarnya di dalam hati Umar sering berkecamuk perasaan-perasaan yang berlawanan, antara pengagungannya terhadap ajaran nenek moyang, kesenangan terhadap hiburan dan mabuk-mabukan dengan kekagumannya terhadap ketabahan kaum muslimin serta bisikan hatinya bahwa boleh jadi apa yang dibawa oleh Islam itu lebih mulia dan lebih baik.
Sampailah kemudian suatu hari, beliau berjalan dengan pedang terhunus untuk segera menghabisi Rasulullah SAW. Namun di tengah jalan, beliau dihadang oleh Abdullah an-Nahham al-‘Adawi seraya bertanya:
“Hendak kemana engkau ya Umar ?”,
“Aku hendak membunuh Muhammad”, jawabnya.
“Apakah engkau akan aman dari Bani Hasyim dan Bani Zuhroh jika engkau membunuh Muhammad ?”,
“Jangan-jangan engkau sudah murtad dan meninggalkan agama asal-mu?”. Tanya Umar.
“Maukah engkau ku tunjukkan yang lebih mengagetkan dari itu wahai Umar, sesungguhnya saudara perempuanmu dan iparmu telah murtad dan telah meninggalkan agamamu”, kata Abdullah.
Setelah mendengar hal tersebut, Umar langsung menuju ke rumah adiknya. Saat itu di dalam rumah tersebut terdapat Khabbab bin Art yang sedang mengajarkan al-Quran kepada keduanya (Fatimah, saudara perempuan Umar dan suaminya). Namun ketika Khabbab merasakan kedatangan Umar, dia segera bersembunyi di balik rumah. Sementara Fatimah, segera menutupi lembaran al-Quran.
Sebelum masuk rumah, rupanya Umar telah mendengar bacaan Khabbab, lalu dia bertanya :
“Suara apakah yang tadi saya dengar dari kalian?”,
“Tidak ada suara apa-apa kecuali obrolan kami berdua saja”, jawab mereka
“Pasti kalian telah murtad”, kata Umar dengan geram
“Wahai Umar, bagaimana pendapatmu jika kebenaran bukan berada pada agamamu ?”, jawab ipar Umar.
Mendengar jawaban tersebut, Umar langsung menendangnya dengan keras hingga jatuh dan berdarah. Fatimah segera memba-ngunkan suaminya yang berlumuran darah, namun Fatimah pun ditampar dengan keras hingga wajahnya berdarah, maka berkata-lah Fatimah kepada Umar dengan penuh amarah:
“Wahai Umar, jika kebenaran bukan terdapat pada agamamu, maka aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah Rasulullah”
Melihat keadaan saudara perempuannya dalam keadaan ber-darah, timbul penyesalan dan rasa malu di hati Umar. Lalu dia meminta lembaran al-Quran tersebut. Namun Fatimah menolaknya seraya mengatakan bahwa Umar najis, dan al-Quran tidak boleh disentuh kecuali oleh orang-orang yang telah bersuci. Fatimah memerintahkan Umar untuk mandi jika ingin menyentuh mushaf tersebut dan Umar pun menurutinya.
Setelah mandi, Umar membaca lembaran tersebut, lalu membaca : Bismillahirrahmanirrahim. Kemudian dia berkomentar: “Ini adalah nama-nama yang indah nan suci”
Kemudian beliau terus membaca :
طه
Hingga ayat :
إنني أنا الله لا إله إلا أنا فاعبدني وأقم الصلاة لذكري
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”
(QS. Thaha : 14)
Beliau berkata :
“Betapa indah dan mulianya ucapan ini. Tunjukkan padaku di mana Muhammad”.
Mendengar ucapan tersebut, Khabab bin Art keluar dari balik rumah, seraya berkata: “Bergembiralah wahai Umar, saya berharap bahwa doa Rasulullah SAW pada malam Kamis lalu adalah untukmu, beliau SAW berdoa :
“Ya Allah, muliakanlah Islam dengan salah seorang dari dua orang yang lebih Engkau cintai; Umar bin Khattab atau Abu Jahal bin Hisyam”. Rasulullah SAW sekarang berada di sebuah rumah di kaki bukit Shafa”.
Umar bergegas menuju rumah tersebut seraya membawa pedangnya. Tiba di sana dia mengetuk pintu. Seseorang yang ber-ada di dalamnya, berupaya mengintipnya lewat celah pintu, dilihatnya Umar bin Khattab datang dengan garang bersama pedangnya. Segera dia beritahu Rasulullah SAW, dan merekapun berkumpul. Hamzah bertanya:
“Ada apa ?”.
“Umar” Jawab mereka.
“Umar ?!, bukakan pintu untuknya, jika dia datang membawa kebaikan, kita sambut. Tapi jika dia datang membawa keburukan, kita bunuh dia dengan pedangnya sendiri”.
Rasulullah SAW memberi isyarat agar Hamzah menemui Umar. Lalu Hamzah segera menemui Umar, dan membawanya menemui Rasulullah SAW. Kemudian Rasulullah SAW memegang baju dan gagang pedangnya, lalu ditariknya dengan keras, seraya berkata :
“Engkau wahai Umar, akankah engkau terus begini hingga kehinaan dan adzab Allah diturunakan kepadamu sebagaimana yang dialami oleh Walid bin Mughirah ?, Ya Allah inilah Umar bin Khattab, Ya Allah, kokohkanlah Islam dengan Umar bin Khattab”.
Maka berkatalah Umar :
“Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang disembah selain Allah, dan Engkau adalah Rasulullah .
Kesaksian Umar tersebut disambut gema takbir oleh orang-orang yang berada di dalam rumah saat itu, hingga suaranya terdengar ke Masjidil-Haram.
Masuk Islamnya Umar menimbulkan kegemparan di kalangan orang-orang musyrik, sebaliknya disambut suka cita oleh kaum muslimin.
Kisah masuk islamnya Umar bin Khattab, saya baca ketika saya kelas 1 SMP. Ketika itu, saya sedang iseng, dan main ke perpustakaan sekolah. Saya mendapatkan salah satu buku tipis.. tentang Umar bin Khattab san saya membacanya lembar demi lembar. Pada bagian ini sungguh saya merasa sangat tergugah… sehingga tampak terasa saya sempat meneteskan air mata.. Kenapa ? Saya pun tidak tahu sebabnya. Karena saya kesulitan mencari buku itu, tepatnya saya lupa, maka saya cuplikan tulisan di atas dari salah satu situs di (terimakasih pada penulisnya) :
Posted by Unknown on 14.14 in    No comments »

Penerimaan Siswa Baru Tahun Pelajaran 2014-2015



Assalamu’alaikum Wr. Wb.
 INFORMASI PENDAFTARAN

SMP ISLAM CENDEKIA CIANJUR
(BOARDING SCHOOL)
Jalan Pramuka Ds. Sindanglaka (0263) 268400.

A.      Boarding.
Calon murid SMP
  1. Berbadan sehat serta tidakmengidap penyakit Hepatitis B atau penyakit menular lainnya (berbahaya).
  2. Membawa surat keterangan dokter bahwa calon murid bukan pemakai dan pengguna Narkotik dan Zat Adiktif lainnya (dengan melapirkan surat hasil pemeriksaan laboratorium yang indevenden dan dapat dipertanggung jawabkan).
  3. Mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan.
  4. Membaca dan mengisi surat perjanjian dan surat pernyataan bermaterai.
  5. Menyerahkan pas photo warna ukuran 3×4 dan 4×6 ( masing-masing 2 lembar).
Ketentuan     : Laki-laki menggunakan Twikim putih.
                       Perempuan menggunakan jilbab putih.
  1. Membayar :
    1. Biaya Masuk
  • Uang Pendaftaran                                                 : Rp. 150.000
  • Uang Dana Tahunan (UDT)
Gelombang I                                                                  : Rp. 8.500.000
Gelombang II                                                                 : Rp. 10.000.000
  • Biaya Mutasi (Khusus bagi murid/pindahan)             : Rp. 1.000.000
  1. Biaya Rutin Perbulan
  • Uang Dana Boarding (SPP boarding)                        : Rp. 1.000.000
Yang dibayar paling lambat tanggal 10 setiap bulannya.
Biaya tersebut meliputi :
  1. Biaya pendidikan di Pesantren.
  2. Biaya tingggal di pesantren.
  3. Biaya mencuci pakaian.
  4. Biaya konsumsi (makan 3 kali sehari).
  5. Biaya Rutin Persemester
Uang Bimbel/Private (disesuaikan dengan jenis dan jumlah       pelajaran yang diikuti).
  1. Biaya Pengobatan Siswa
Biaya pengobatan/kedokter akan dilampirkan dengan biaya SPP Boarding.
  1. Untuk Uang Dana Tahunan  (UDT) dan Uang Dana Boarding (SPP Boarding)dapat ditransfer via Bank atas nama :
    1.  Ghazali Rahman (
    2.  SMP Islam Cendekia Cianjur (132-00-1434385-0) Mandiri
(Penting : bukti tranfer asli diserahkan kepada petugas Tata Usaha)
  1. Melengkapi persyaratan masuk sekolah:
  2. 1 (satu) copy rapot kls 6 SD/MI .
    1. 3 (tiga) Lembar copy Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional      (SKHUN) dilegalisir.
    2. 3 (tiga) lember copy Ijazh dilegalisir.
    3. 3 (tiga) lembar copy Akte Kelahiran.
    4. Surat Keterangan Kelakuan Baik dari sekolah.
    5. Buku Pribadi dari sekolah asal (bila ada).
    6. Surat Mutasi dari sekolah yang disahkan Diknas (Khusus murid pindahan).

  1. B.         WAKTU PENDAFTARAN
Pendaftaran dibuka setiap hari pukul 08.30 – 16.00
Untuk informasi hubungi langsung :
Ustazdah Saepul Muharam, S.Pd. (085721606396)
Telp : (0263) 268400.
Email : sicc.boarding@gmail.com
Http :// www.cendekiacianjur.net

pendaftaran siswa baru

Senin, 30 Desember 2013

Proses pembangunan Masjid Jami Smp Islam Cendekia Cianjur (SICC) yang telah dikerjakan sejak pertengahan tahun 2013 ini masih terus berlangsung. Hal ini merupakan kelanjutan dari project pembangunan kompleks Smp Islam Cendekia Cianjur.Di dalam Islam, masjid merupakan suatu institusi mulia yang digunakan oleh umat Islam untuk beribadah bagi membuktikan ketaatan dan pengabdian yang ikhlas kepada Allah.     

masjid jami smp islam cendekia

 Allah s.w.t berfirman “Dan bahwa sesungguhnya masjid-masjid itu untuk (ibadat kepada) Allah semata-mata; maka janganlah kamu seru dan sembah siapa pun selain allah”.
Jelas bahwa fungsi masjid seperti yang dijelaskan oleh ayat ini bukan hanya untuk ditunaikan solat semata-mata, tetapi mencakup seluruh aspek ibadah yang lain. Dalam arti kata lain, ia merangkum segala aktivititas  umat Islam yang dapat membentuk nilai ketakwaan. 

Atas dasar inilah Rasulullah menjadikan agenda membina umatnya dilaksanakan di masjid.Masjid merupakan tempat beribadah bagi umat islam dan merupakan tempat yang dimulyakan Allah swt, selain dari itu sejak dulu kala masjid berfungsi sebagai tempat berkembangnya keilmuan islam, karena masjid merupakan pusat pengkajian ilmu agama islam.

http://smpitcendekia.com

Masjid jami SICC dibangun 2 tingkat dengan rangka baja yang kokoh dan modern. Masjid ini nantinya akan merupakan pusat aktifitas dari SMP ISLAM CENDEKIA.

Minggu, 01 Desember 2013

Suasana midtest di SMP Pesantren SICC BOarding School


SUASANA BELAJAR INDOOR & OUTDOOR
SMP ISLAM CENDEKIA CIANJUR

Salah satu metode belajar yang diterapkan di SMP IslamCendekia Cianjur adalah belajar  di lingkungan luar kelas , di alam terbuka dalam suasana yang nyaman, hijau dan memiliki udara bebas yang segar. Terkadang kami menyebutnya dengan sekolah alam.

Suasana belajar yang menyatu dengan alam seperti layaknya sekolah alam  adalah hal yang sangat penting yang membuat anak siswa menjadi betah dan menambah suasana gairah belajar yang tinggi.
Untuk itu  SICC atau SMP ISLAM CENDEKIA CIANJUR merancang lingkungan nya dengan baik, bersih dan hijau sehingga  Sekolah Islam dengan sistem Boarding School yang merupakan SMP Islam Terpadu antara SMP Pesantren dan SMP Umum ini menjadi sekolah yang memiliki lingkungan yang baik dan nyaman untuk tinggal dan bersekolah.

SICC terletak di Cianjur Jawa Barat lengkapnya  beralamat di  Jalan Pramuka, Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Cianjur.  

Karena sekolah Islam ini selain sekolah umum juga merupakan pesantren modern  maka bangunan didesain dengan konsep bangunan kelas modern  serta dilengkapi dengan fasilitas penunjang  yang baik untuk berlangsungnya proses belajar baik di indoor maupun outdoor.

Berikut beberapa photo suasana dan lokasi SMP Islam, bangunan SMP Pesantren dan Boarding School SMP Islam Cendekia Cianjur dengan proses belajar dan kegiatan indoor out door seperti upacara, futsal, volly, basket, silat, taekwondo,  English conversation,  diskusi, bercocok tanam  dan kegiatan positif lainnya.












Sabtu, 30 November 2013



BERSIH, INDAH, TERATUR, HIJAU & MODERN

Islam adalah agama yang sangat indah yang memperhatikan kebersihan. Untuk itu kami, management  SMP Islam Cendekia Cianjur sangat memperhatikan hal  tersebut dengan menciptakan  sekolah yang  bersih, teratur, hijau serta lengkap dengan fasilitas yang modern.

SICC atau SMP ISLAM CENDEKIA CIANJUR merancang lingkungan nya dengan baik, bersih dan hijau sehingga  Sekolah Islam dengan sistem Boarding School yang merupakan SMP Islam Terpadu antara SMP Pesantren dan SMP Umum ini menjadi sekolah yang memiliki lingkungan yang baik dan nyaman untuk tinggal dan bersekolah.

SICC terletak di Cianjur Jawa Barat lengkapnya  beralamat di  Jalan Pramuka, Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Cianjur. 

Berikut beberapa photo suasana dan lokasi SMP Islam, bangunan SMP Pesantren dan Boarding School SMP Islam Cendekia Cianjur dengan susana sekolah alam nya.

http://edukasi.kompasiana.com/2013/11/30/boarding-school-suatu-pilihan-terintegrasi-615366.html
Tampak depan dari jalan Pramuka, Karangtengah, Cianjur, SMP Pesantren Unggulan SICC Boarding School
http://cendekiaboardingschool.blogspot.com
Raung kelas SMP Islam Cendekia Cianjur (SICC) Boarding School
http://sicendikia.blogspot.com
Gedung utama SMP Pesantren SICC Boarding School
http://smpcendikiacianjur.blogspot.com
Ruang kelas SMP Islam Cendekia yang telah dilengkapi dengan multimedia projector
https://www.facebook.com/smpislam.cendikiacianjur
Multimedia projector di SICC Boarding School
http://smpitcendekia.weebly.com
Asrama putra SMP Pesantren SICC Boarding School
http://islamcendikia.blogspot.com/
Locker di asrama SMP ISLAM CENDEKIA CIANJUR
 https://plus.google.com/u/0/108052258506552998999
TOILET DAN SHOWER SEBAGAI PERLENGKAPAN STANDARD SICC BOARDING SCHOOL

http://cendekiaboardingschool.blogspot.com
WASTAFEL DAN TOILET DI SICC BOARDING SCHOOL SEKELAS HOTEL BERBINTANG

http://smpitcendikia.blogspot.com
LAPANGAN FUTSAL YG DALAM PEMBANGUNAN


Jumat, 29 November 2013

Ada ulasan menarik dari rekan KURTUBI pada KOMPASIANA yang berkaitan dengan pesantren dan sekolah umum.

Berikut tulisannya:

http://islamcendikia.blogspot.com/

Pesantren atau Sekolah Umum

Pesantren atau sekolah umum yah, tanya tetanggaku suatu pagi. Maksudnya  ia bingung memilh sekolah untuk anaknya yang telah lulus SD itu dilanjutkan ke mana. Satu sisi ia cenderung kepada sekolah umum yang dianggap sudah mapan dan gratis pula. Namun ragu dengan masalah pergaulannya. Ia khawatir anaknya terjerumus dengan pergaulan yang tidak baik. Karenanya ia berharap kepada pesantren yang dianggap mampu mendidik santri-santrinya agar memiliki akhlak yang baik.

Ibu ini meyakini kalau di pesantren jarang terdengar santri-santrinya  terlibat tawuran dan pergaulan yang menghawatirkan.  Karenanya ia berharap anaknya akan mendapatkan dua hal sekaligus: moralitas dan formalitas. Moralitas tentu maksudnya anaknya akan memperolebh bimbingan yang intensif siang an malam karena tinggal di asrama. Hal ini mirip dengan pendidikan boarding school di negara-negara maju seperti Jepang dan Amerika. Adapun sisi formalitasnya, karena pesantren mengadakan pendidikan SMP dan SMA jika menginduk kepada Diknas, sementara Madrasah Tsanawiyah dan Madrasa Aliyah bila menginduk kepaa Depag.

Ibu muda yang suaminya guru agama itu merasa khawatir anaknya tidak mengerti agama dengan baik. Apa kata dunia, kalau bapaknya kyai anaknya gak ngerti sama sekali masalah agama, begitulah kira-kira anggapan ibu ini.

Ada dua hal yang bisa saya tangkap dari pertanyaan itu, pertama, ada semacam keraguan sekaligus harapan kalau  anaknya masuk pesantren akan memiliki moral yang cukup, namun  ia ragu mampukah pesantren memberikan bekal si anak untuk bisa bersaing dalam perlombaan profesi dan pekerjaan di masa depan, karena tantangan ke depan bukan saja generasi yang bermoral tetapi yang menguasai iptek. Ditambah lagi, meskipun si ibu ini sangat percaya bahwa nasib dan rezeki ada di tangan Tuhan. Tetapi nasib dan rezeki kalau tidak di ikhtiari (diusahakan) akan berabe jadinya.

Pesantren Sbg Alternatif

Dari masalah yang saya tngkap dari ibu tadi, menurut saya, pesantren merupakan pendidikan yang sudah cukup tua, dan hingga kini sistem boarding shool ala Nahdlatul Ulama ini masih tetap eksis dan mendapat kepercayaan masyarakat luas.

Tidak bisa menutup mata, kalau banyak lulusan pesantren memiliki integritas kebangsaan yang kuat, pemahaman keagamaan yang mumpuni serta memiliki sikap egaliter dan menerima segala perbedaan dan menghormati keragaman. Sebut saja, almarhum KH. Ahmad Dahlan, tokoh Muhamadiyah, kemudian KH. Wahab Chasbullah, tokoh NU dan generasi kemudian seperti Cak Nur, Gus Dur, dan murid-murid dari dua tokoh ini.

Kenapa pesantren yang umumnya di bawah naungan Nahdlatul Ulama mampu melahirkan generasi yang menerima perbedaan dan cenderung tidak keras dalam menyikapi paham keagamaan, sementara di sisi lain ada generasi muda yang terlibat terorisme yang juga diinspirasi oleh agama.

Satu hal yang saya lihat, karena masalah sumber literasinya. Di berbagai pesantren NU, masalah sumber belajar (kitab-kitab klasik) tidak dibatasi  oleh gurunya. Berbagai penafsiran tentang ayat-ayat suci jumlahnya ratusan dan itu bebas dikaji.

Disamping itu, masalah perbedaan ajaran agama, sangat diajurkan oleh gurunya untuk toleran. Satu contoh yang mendasar, misalnya bagi santri baru diajarkan enam pilar keimanan dan lima pilar ajaran inti agama islam. Selain itu tidak ada sistem doktriner. Masing-msing santri dibuka wawasan keagamaanya berdasarkan sumber yang TIDAK DIBATASI.

Lulusan Santri

Memang lulusan santri sebagaimana lulusan SMA masih dalam tahap pencarian, belum bisa diandalkan. Tidak serta merta mereka ahli dan mumpuni dalam keagamaan.Yang bisa diandalkan hanyalah konsistensi dalam pelaksanaan keagamaan, dan biasanya penguasaan bahasa Arab/Inggris bagi pesantren yang fokus dalam pengjkajian ini.

Karena masing-msing pesantren pun tidak sama dalam hal disiplin dan tata aturannya, karenanya ada istilah pesantren salafi, ada pesantren modern. Yang salafi, murni mengaji tidak ada sekolah sedangkan yang modern, pelajaran umum menjadi pokok sementara sisa waktu digunakan untuk pendidikan pesantren. Lulusan dua model pesantren ini tentu berbda. Kepada yang yang modern akan bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi umum dan tidak ada kesulitan penyesuaiannya. Semntara yang salafi akan ketinggalan karena hanya murni menguasai kajian keagamaan.

Nah, biasanya lulusan pesantrn itu baru muncul kemampuannya dan terlihat pemikirannya setelah mereka berkecimpung di perguruan tinggi. Sikap-sikap yang kadang di luar jalur sudah tampak dari sini. Hingga pada akhirnya, kita bisa melihat bagaimana tokoh-tokoh lulusan pesantren itu ada di berbagai bidang keahlian.
Contoh saja Gus Dur, Cak Nur, Ulil, Kang Abik dll. Kemampuan mereka tampak di atas rata-rata lulusan dari sekolah biasa.

Namun demikian, tulisan ini bukan berarti ingin mengatakan lulusan pesantren lebih baik dari lulusan sekolah umum. Semua berlaku kepada hukum man jadda wajada, siapa yang menanam dia akan menuai.
Semoga bermanfaat.
Salam kompasiana.
kurtubi.com
Posted by Unknown on 18.53 in , ,    2 comments »


Sebagai SMPIT (sekolah menengah pertama islam terpadu) yaitu paduan antara sekolah umum dan pesantren, SMPIT CENDEKIA harus banyak belajar dari pesantren-pesantren yang sudah ada lebih dahulu. Untuk itu perlu kiranya untuk mengetahui keragaman serta keanekaan pesantren di Indonesia.

Untuk memeudahkan, tulisan ORGAWAN dibawah akan sangat membantu. Berikut tulisannya.

https://plus.google.com/u/0/108052258506552998999/

10 Pondok Pesantren Terbaik di Indonesia

Iseng-iseng ingin mengetahui pondok pesantren terbaik di Indonesia. Hanya ada satu artikel dari sebuah forum (kaskus). Itu pun tidak ada kriterianya, sehingga sangat subyektif, dan saya kira lebih pada terkenal tidaknya. 
Anyway.. ke 10 peringkat ini menurut saya ok-lah, kebanyakan cukup terkenal. Ini adalah versi Kaskuser (lihat sumber di bawah).

Jika anda punya usulan pondok pesantren lain, silakan tambahkan di komentar. Mohon disertai alasannya. Atau anda punya usulan kriteria/faktor apa saja yang perlu ditinjau dalam menilai kualitas sebuah pondok pesantren, silakan tulis di bawah.. sebagai masukan bagi kami, atau pembaca lain yang ingin study lebih lanjut. 
Di samping nama pondok, saya berusaha menampilkan madzab dan faham  ajarannya. 
.
10 Pondok Pesantren Terbaik di Indonesia (versi Kaskuser)

1. Pondok Pesantren Langitan (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
Pondok Pesantren Langitan adalah salah satu lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia. Berdirinya lembaga ini jauh sebelum Indonesia merdeka yaitu tepatnya pada tahun 1852, di Dusun Mandungan, Desa Widang, Kecamatan Widang, Tuban, Jawa Timur. Komplek Pondok Pesantren Langitan terletak di samping bengawan Solo dan berada di atas areal tanah seluas kurang lebih 7 hektar.
http://langitan.net/

2. Pondok Pesantren GONTOR (non madzab)
Pondok Gontor didirikan pada 10 April 1926 di Ponorogo, Jawa Timur oleh tiga bersaudara putra Kiai Santoso Anom Besari. Tiga bersaudara ini adalah KH Ahmad Sahal, KH Zainudin Fananie, dan KH Imam Imam Zarkasy dan yang kemudian dikenal dengan istilah Trimurti.Pada awalnya Pondok Gontor hanya memiliki Tarbiyatul Atfhfal (setingkat taman kanak-kanak) lalu meningkat dengan didirikannya Kulliyatul Mu’alimin Al-Islamiah (KMI) yang setara dengan lulusan sekolah menengah. Pada tahun 1963 Pondok Gontor mendirikan Institut Studi Islam Darussalam (ISID).
http://gontor.ac.id/

3. Pondok Pesantren Daar El-Qolam (non madzab)
Pondok Pesantren Daar el-Qolam (معهد دار القلم للتربية الإسلامية) adalah sebuah pondok pesantren berlokasi di Desa Pasir Gintung, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten yang didirikan pada tanggal 20 Januari 1968. Pesantren ini adalah gagasan Haji Qasad Mansyur yang direalisasikan oleh Drs. K.H. Ahmad Rifai Arief (1942-1997). Setelah K.H. Ahmad Rifa’i Arief meninggal dunia pada tanggal 15 Juni 1997, pondok ini dilanjutkan oleh K.H. Drs. Ahmad Syahiduddin, K.H. Adrian Mafatihullah Karim dan Hj. Enah Huwaenah. Hingga Maret 2009, Pondok Pesantren Daar el-Qolam merupakan pondok pesantren terbesar sedaerah Banten, dengan jumlah santri 4298 jiwa.
http://www.daarelqolam.ac.id/mp/welcome.aspx

4. Pondok Pesantren DARUNNAJAH (non madzab)
Pada tahun 1942 K.H. Abdul Manaf Mukhayyar mempunyai sekolah Madrasah Al-Islamiyah di Petunduhan Palmerah. Tahun 1959 tanah dan madrasah tersebut digusur untuk perluasan komplek Perkampungan Olah Raga Sea Games, yang sekarang dikenal dengan komplek Olah Raga Senayan. Untuk melanjutkan cita-citanya, maka diusahakanlah tanah di Ulujami.
Tahun 1960, didirikan Yayasan Kesejahteraan Masyarakat Islam (YKMI), dengan tujuan agar di atas tanah tersebut didirikan pesantren. Periode inilah yang disebut dengan periode cikal bakal, sebagai modal pertama berdirinya Pondok Pesantren Darunnajah.
http://darunnajah.com/
5. Pondok Pesantren Tebuireng (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
Pondok Pesantren Tebuireng adalah salah satu pesantren terbesar di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Pesantren ini didirikan oleh KH. Hasyim Asy’arie pada tahun 1899. Selain materi pelajaran mengenai pengetahuan agama Islam, ilmu syari’at, dan bahasa Arab, pelajaran umum juga dimasukkan ke dalam struktur kurikulum pengajarannya. Pesantren Tebuireng telah banyak memberikan konstribusi dan sumbangan kepada masyarakat luas baik, terutama dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia.
http://www.tebuireng.net/

6. Pondok Pesantren Al Ihya Ulumuddin (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
pada 24 Nopember 1925 didirikan pondok pesantren di Desa Kesugihan, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, yang kemudian dikenal dengan nama pondok pesantren Kesugihan. Kepemimpinan ponpes ini kemudian dilanjutkan oleh KH Ahmad Mustholih dan KH Chasbulloh Badawi, putra pendiri.

7.Ponpes Asy Syafi’iah Nahdatul Wathon (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
Maulana al-Syaikh Tuan Guru Kyai Hajji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid
Muhammad Zainuddin Abdul Madjid belajar di Tanah Suci Mekah selama 13 tahun kemudian kembali ke Indonesia atas perintah dari guru beliau yang paling di kagumi, yakni Syaikh Hasan Muhammad al-Masysyath, pada tahun 1934. Setiba di Pulau Lombok beliau mendirikan Sekembali dari Tanah Suci Mekah ke Indonesia mula-mula beliau mendirikan pesantren al-Mujahidin pada tahun 1934 M. kemudian pada tanggal 15 Jumadil Akhir 1356 H/22 Agustus 1937 M. beliau mendirikan Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI). Madrasah ini khusus untuk mendidik kaum pria. Kemudian pada tanggal 15 Rabiul Akhir 1362 H/21 April 1943 M. beliau mendirikan madrasah Nahdlatul Banat Diniah Islamiyah (NBDI) khusus untuk kaum wanita. Kedua madrasah ini merupakan madrasah pertama di Pulau Lombok yang terus berkembang dan merupakan cikal bakal dari semua madrasah yang bernaung di bawah organisasi Nahdlatul Wathan. Dan secara khusus nama madrasah tersebut diabadikan menjadi nama pondok pesantren ‘Dar al-Nahdlatain Nahdlatul Wathan’. Istilah ‘Nahdlatain’ diambil dari kedua madrasah tersebut. Beliau aktif berdakwah keliling desa di Pulau Lombok dan mengajar.
http://www.nahdlatulwathan.org/

7. Pondok Pesantren Al Mu’min (wahabiyah)
pondok Pesantren Al Mu’min adalah sebuah pesantren di Ngruki, Solo yang didirikan oleh “enam serangkai”: Abdullah Sungkar, Abu Bakar Ba’asyir, Yoyok Rosywadi, Abdullah Baradja, Abdul Qohar H. Daeng Matase, dan Hasan Basri.
Pondok ini berdiri sejak tahun 1974 di lokasinya hingga sekarang, di selatan terminal angkutan dalam kota Surakarta, Terminal Tipes, namun berada di wilayah administrasi Desa Cemani, Grogol, Sukoharjo. Setahun sebelumnya ia merupakan sebuah kelompok pengajian kekeluargaan (usrah). Unit dakwah awalnya adalah sebuah siaran radio non-komersial.

8. Pondok Pesantren Al Khairaat (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
guru besar alalamah sayid idrus bin salim aljufri pendiri sebuah yayasan lembaga pendidikan islam alkahirat, beliau di lahirkan di taris, hadramaut pada14 sya’ban 1309 H bertepatan dengan 15 maret 1881 M, ulama hadramaut yang berhijrah ke indonesia dan menetap di palu (sulawesi tengah). yayasan alkahiraat, yang kini telah memiliki cabang lebih dari 1800 madrasah dan sekolah, terdiri dari TK, SD, SMP, SMA, SMK, MI, MTS, MA, hingga Universitas.

9.Pondok pesantren Putri Al Kenaniyah (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
Pondok pesantren ini diresmikan pada tanggal 4 Sya’ban 1414 H/ 16 Januari 1944 M, oleh para Alim Ulama, diantaranya adalah mantan presiden RI ke 4 Bapak KH. Abdurrahman Wahid, KH. Syamsuri Badawi dan KH. Zayadi Muhajir serta beberapa tokoh masyarakat disekitar Kecamatan Pulo Gadung Jakarta Timur.

10. Pondok Pesantren La Tansa (non madzab)
Pondok Pesantren La Tansa adalah sebuah pondok pesantren modern yang terletak di daerah Parakansantri, Cipanas, Lebak, Banten. Pesantren ini didirikan oleh Drs. K.H. Ahmad Rifa’i Arief (Almarhum) yang bertindak juga sebagai pemimpin pesantren Daar el-Qolam (Pasir Gintung, Jayanti, Tangerang) saat itu. Kini, setelah pendiri wafat, Pesantren La Tansa dipimpin oleh K.H. Adrian Mafatihullah Karim, MA dan K.H. Sholeh, S.Ag, MM. Lembaga ini bernaung di bawah Yayasan La Tansa Mashiro, yang juga didirikan oleh Drs K.H. Ahmad Rifa’i Arief.
.
Sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4475167
Posted by Unknown on 18.39 in , ,    4 comments »

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search