Sabtu, 30 November 2013



BERSIH, INDAH, TERATUR, HIJAU & MODERN

Islam adalah agama yang sangat indah yang memperhatikan kebersihan. Untuk itu kami, management  SMP Islam Cendekia Cianjur sangat memperhatikan hal  tersebut dengan menciptakan  sekolah yang  bersih, teratur, hijau serta lengkap dengan fasilitas yang modern.

SICC atau SMP ISLAM CENDEKIA CIANJUR merancang lingkungan nya dengan baik, bersih dan hijau sehingga  Sekolah Islam dengan sistem Boarding School yang merupakan SMP Islam Terpadu antara SMP Pesantren dan SMP Umum ini menjadi sekolah yang memiliki lingkungan yang baik dan nyaman untuk tinggal dan bersekolah.

SICC terletak di Cianjur Jawa Barat lengkapnya  beralamat di  Jalan Pramuka, Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Cianjur. 

Berikut beberapa photo suasana dan lokasi SMP Islam, bangunan SMP Pesantren dan Boarding School SMP Islam Cendekia Cianjur dengan susana sekolah alam nya.

http://edukasi.kompasiana.com/2013/11/30/boarding-school-suatu-pilihan-terintegrasi-615366.html
Tampak depan dari jalan Pramuka, Karangtengah, Cianjur, SMP Pesantren Unggulan SICC Boarding School
http://cendekiaboardingschool.blogspot.com
Raung kelas SMP Islam Cendekia Cianjur (SICC) Boarding School
http://sicendikia.blogspot.com
Gedung utama SMP Pesantren SICC Boarding School
http://smpcendikiacianjur.blogspot.com
Ruang kelas SMP Islam Cendekia yang telah dilengkapi dengan multimedia projector
https://www.facebook.com/smpislam.cendikiacianjur
Multimedia projector di SICC Boarding School
http://smpitcendekia.weebly.com
Asrama putra SMP Pesantren SICC Boarding School
http://islamcendikia.blogspot.com/
Locker di asrama SMP ISLAM CENDEKIA CIANJUR
 https://plus.google.com/u/0/108052258506552998999
TOILET DAN SHOWER SEBAGAI PERLENGKAPAN STANDARD SICC BOARDING SCHOOL

http://cendekiaboardingschool.blogspot.com
WASTAFEL DAN TOILET DI SICC BOARDING SCHOOL SEKELAS HOTEL BERBINTANG

http://smpitcendikia.blogspot.com
LAPANGAN FUTSAL YG DALAM PEMBANGUNAN


Jumat, 29 November 2013

Ada ulasan menarik dari rekan KURTUBI pada KOMPASIANA yang berkaitan dengan pesantren dan sekolah umum.

Berikut tulisannya:

http://islamcendikia.blogspot.com/

Pesantren atau Sekolah Umum

Pesantren atau sekolah umum yah, tanya tetanggaku suatu pagi. Maksudnya  ia bingung memilh sekolah untuk anaknya yang telah lulus SD itu dilanjutkan ke mana. Satu sisi ia cenderung kepada sekolah umum yang dianggap sudah mapan dan gratis pula. Namun ragu dengan masalah pergaulannya. Ia khawatir anaknya terjerumus dengan pergaulan yang tidak baik. Karenanya ia berharap kepada pesantren yang dianggap mampu mendidik santri-santrinya agar memiliki akhlak yang baik.

Ibu ini meyakini kalau di pesantren jarang terdengar santri-santrinya  terlibat tawuran dan pergaulan yang menghawatirkan.  Karenanya ia berharap anaknya akan mendapatkan dua hal sekaligus: moralitas dan formalitas. Moralitas tentu maksudnya anaknya akan memperolebh bimbingan yang intensif siang an malam karena tinggal di asrama. Hal ini mirip dengan pendidikan boarding school di negara-negara maju seperti Jepang dan Amerika. Adapun sisi formalitasnya, karena pesantren mengadakan pendidikan SMP dan SMA jika menginduk kepada Diknas, sementara Madrasah Tsanawiyah dan Madrasa Aliyah bila menginduk kepaa Depag.

Ibu muda yang suaminya guru agama itu merasa khawatir anaknya tidak mengerti agama dengan baik. Apa kata dunia, kalau bapaknya kyai anaknya gak ngerti sama sekali masalah agama, begitulah kira-kira anggapan ibu ini.

Ada dua hal yang bisa saya tangkap dari pertanyaan itu, pertama, ada semacam keraguan sekaligus harapan kalau  anaknya masuk pesantren akan memiliki moral yang cukup, namun  ia ragu mampukah pesantren memberikan bekal si anak untuk bisa bersaing dalam perlombaan profesi dan pekerjaan di masa depan, karena tantangan ke depan bukan saja generasi yang bermoral tetapi yang menguasai iptek. Ditambah lagi, meskipun si ibu ini sangat percaya bahwa nasib dan rezeki ada di tangan Tuhan. Tetapi nasib dan rezeki kalau tidak di ikhtiari (diusahakan) akan berabe jadinya.

Pesantren Sbg Alternatif

Dari masalah yang saya tngkap dari ibu tadi, menurut saya, pesantren merupakan pendidikan yang sudah cukup tua, dan hingga kini sistem boarding shool ala Nahdlatul Ulama ini masih tetap eksis dan mendapat kepercayaan masyarakat luas.

Tidak bisa menutup mata, kalau banyak lulusan pesantren memiliki integritas kebangsaan yang kuat, pemahaman keagamaan yang mumpuni serta memiliki sikap egaliter dan menerima segala perbedaan dan menghormati keragaman. Sebut saja, almarhum KH. Ahmad Dahlan, tokoh Muhamadiyah, kemudian KH. Wahab Chasbullah, tokoh NU dan generasi kemudian seperti Cak Nur, Gus Dur, dan murid-murid dari dua tokoh ini.

Kenapa pesantren yang umumnya di bawah naungan Nahdlatul Ulama mampu melahirkan generasi yang menerima perbedaan dan cenderung tidak keras dalam menyikapi paham keagamaan, sementara di sisi lain ada generasi muda yang terlibat terorisme yang juga diinspirasi oleh agama.

Satu hal yang saya lihat, karena masalah sumber literasinya. Di berbagai pesantren NU, masalah sumber belajar (kitab-kitab klasik) tidak dibatasi  oleh gurunya. Berbagai penafsiran tentang ayat-ayat suci jumlahnya ratusan dan itu bebas dikaji.

Disamping itu, masalah perbedaan ajaran agama, sangat diajurkan oleh gurunya untuk toleran. Satu contoh yang mendasar, misalnya bagi santri baru diajarkan enam pilar keimanan dan lima pilar ajaran inti agama islam. Selain itu tidak ada sistem doktriner. Masing-msing santri dibuka wawasan keagamaanya berdasarkan sumber yang TIDAK DIBATASI.

Lulusan Santri

Memang lulusan santri sebagaimana lulusan SMA masih dalam tahap pencarian, belum bisa diandalkan. Tidak serta merta mereka ahli dan mumpuni dalam keagamaan.Yang bisa diandalkan hanyalah konsistensi dalam pelaksanaan keagamaan, dan biasanya penguasaan bahasa Arab/Inggris bagi pesantren yang fokus dalam pengjkajian ini.

Karena masing-msing pesantren pun tidak sama dalam hal disiplin dan tata aturannya, karenanya ada istilah pesantren salafi, ada pesantren modern. Yang salafi, murni mengaji tidak ada sekolah sedangkan yang modern, pelajaran umum menjadi pokok sementara sisa waktu digunakan untuk pendidikan pesantren. Lulusan dua model pesantren ini tentu berbda. Kepada yang yang modern akan bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi umum dan tidak ada kesulitan penyesuaiannya. Semntara yang salafi akan ketinggalan karena hanya murni menguasai kajian keagamaan.

Nah, biasanya lulusan pesantrn itu baru muncul kemampuannya dan terlihat pemikirannya setelah mereka berkecimpung di perguruan tinggi. Sikap-sikap yang kadang di luar jalur sudah tampak dari sini. Hingga pada akhirnya, kita bisa melihat bagaimana tokoh-tokoh lulusan pesantren itu ada di berbagai bidang keahlian.
Contoh saja Gus Dur, Cak Nur, Ulil, Kang Abik dll. Kemampuan mereka tampak di atas rata-rata lulusan dari sekolah biasa.

Namun demikian, tulisan ini bukan berarti ingin mengatakan lulusan pesantren lebih baik dari lulusan sekolah umum. Semua berlaku kepada hukum man jadda wajada, siapa yang menanam dia akan menuai.
Semoga bermanfaat.
Salam kompasiana.
kurtubi.com
Posted by Unknown on 18.53 in , ,    2 comments »


Sebagai SMPIT (sekolah menengah pertama islam terpadu) yaitu paduan antara sekolah umum dan pesantren, SMPIT CENDEKIA harus banyak belajar dari pesantren-pesantren yang sudah ada lebih dahulu. Untuk itu perlu kiranya untuk mengetahui keragaman serta keanekaan pesantren di Indonesia.

Untuk memeudahkan, tulisan ORGAWAN dibawah akan sangat membantu. Berikut tulisannya.

https://plus.google.com/u/0/108052258506552998999/

10 Pondok Pesantren Terbaik di Indonesia

Iseng-iseng ingin mengetahui pondok pesantren terbaik di Indonesia. Hanya ada satu artikel dari sebuah forum (kaskus). Itu pun tidak ada kriterianya, sehingga sangat subyektif, dan saya kira lebih pada terkenal tidaknya. 
Anyway.. ke 10 peringkat ini menurut saya ok-lah, kebanyakan cukup terkenal. Ini adalah versi Kaskuser (lihat sumber di bawah).

Jika anda punya usulan pondok pesantren lain, silakan tambahkan di komentar. Mohon disertai alasannya. Atau anda punya usulan kriteria/faktor apa saja yang perlu ditinjau dalam menilai kualitas sebuah pondok pesantren, silakan tulis di bawah.. sebagai masukan bagi kami, atau pembaca lain yang ingin study lebih lanjut. 
Di samping nama pondok, saya berusaha menampilkan madzab dan faham  ajarannya. 
.
10 Pondok Pesantren Terbaik di Indonesia (versi Kaskuser)

1. Pondok Pesantren Langitan (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
Pondok Pesantren Langitan adalah salah satu lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia. Berdirinya lembaga ini jauh sebelum Indonesia merdeka yaitu tepatnya pada tahun 1852, di Dusun Mandungan, Desa Widang, Kecamatan Widang, Tuban, Jawa Timur. Komplek Pondok Pesantren Langitan terletak di samping bengawan Solo dan berada di atas areal tanah seluas kurang lebih 7 hektar.
http://langitan.net/

2. Pondok Pesantren GONTOR (non madzab)
Pondok Gontor didirikan pada 10 April 1926 di Ponorogo, Jawa Timur oleh tiga bersaudara putra Kiai Santoso Anom Besari. Tiga bersaudara ini adalah KH Ahmad Sahal, KH Zainudin Fananie, dan KH Imam Imam Zarkasy dan yang kemudian dikenal dengan istilah Trimurti.Pada awalnya Pondok Gontor hanya memiliki Tarbiyatul Atfhfal (setingkat taman kanak-kanak) lalu meningkat dengan didirikannya Kulliyatul Mu’alimin Al-Islamiah (KMI) yang setara dengan lulusan sekolah menengah. Pada tahun 1963 Pondok Gontor mendirikan Institut Studi Islam Darussalam (ISID).
http://gontor.ac.id/

3. Pondok Pesantren Daar El-Qolam (non madzab)
Pondok Pesantren Daar el-Qolam (معهد دار القلم للتربية الإسلامية) adalah sebuah pondok pesantren berlokasi di Desa Pasir Gintung, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten yang didirikan pada tanggal 20 Januari 1968. Pesantren ini adalah gagasan Haji Qasad Mansyur yang direalisasikan oleh Drs. K.H. Ahmad Rifai Arief (1942-1997). Setelah K.H. Ahmad Rifa’i Arief meninggal dunia pada tanggal 15 Juni 1997, pondok ini dilanjutkan oleh K.H. Drs. Ahmad Syahiduddin, K.H. Adrian Mafatihullah Karim dan Hj. Enah Huwaenah. Hingga Maret 2009, Pondok Pesantren Daar el-Qolam merupakan pondok pesantren terbesar sedaerah Banten, dengan jumlah santri 4298 jiwa.
http://www.daarelqolam.ac.id/mp/welcome.aspx

4. Pondok Pesantren DARUNNAJAH (non madzab)
Pada tahun 1942 K.H. Abdul Manaf Mukhayyar mempunyai sekolah Madrasah Al-Islamiyah di Petunduhan Palmerah. Tahun 1959 tanah dan madrasah tersebut digusur untuk perluasan komplek Perkampungan Olah Raga Sea Games, yang sekarang dikenal dengan komplek Olah Raga Senayan. Untuk melanjutkan cita-citanya, maka diusahakanlah tanah di Ulujami.
Tahun 1960, didirikan Yayasan Kesejahteraan Masyarakat Islam (YKMI), dengan tujuan agar di atas tanah tersebut didirikan pesantren. Periode inilah yang disebut dengan periode cikal bakal, sebagai modal pertama berdirinya Pondok Pesantren Darunnajah.
http://darunnajah.com/
5. Pondok Pesantren Tebuireng (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
Pondok Pesantren Tebuireng adalah salah satu pesantren terbesar di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Pesantren ini didirikan oleh KH. Hasyim Asy’arie pada tahun 1899. Selain materi pelajaran mengenai pengetahuan agama Islam, ilmu syari’at, dan bahasa Arab, pelajaran umum juga dimasukkan ke dalam struktur kurikulum pengajarannya. Pesantren Tebuireng telah banyak memberikan konstribusi dan sumbangan kepada masyarakat luas baik, terutama dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia.
http://www.tebuireng.net/

6. Pondok Pesantren Al Ihya Ulumuddin (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
pada 24 Nopember 1925 didirikan pondok pesantren di Desa Kesugihan, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, yang kemudian dikenal dengan nama pondok pesantren Kesugihan. Kepemimpinan ponpes ini kemudian dilanjutkan oleh KH Ahmad Mustholih dan KH Chasbulloh Badawi, putra pendiri.

7.Ponpes Asy Syafi’iah Nahdatul Wathon (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
Maulana al-Syaikh Tuan Guru Kyai Hajji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid
Muhammad Zainuddin Abdul Madjid belajar di Tanah Suci Mekah selama 13 tahun kemudian kembali ke Indonesia atas perintah dari guru beliau yang paling di kagumi, yakni Syaikh Hasan Muhammad al-Masysyath, pada tahun 1934. Setiba di Pulau Lombok beliau mendirikan Sekembali dari Tanah Suci Mekah ke Indonesia mula-mula beliau mendirikan pesantren al-Mujahidin pada tahun 1934 M. kemudian pada tanggal 15 Jumadil Akhir 1356 H/22 Agustus 1937 M. beliau mendirikan Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI). Madrasah ini khusus untuk mendidik kaum pria. Kemudian pada tanggal 15 Rabiul Akhir 1362 H/21 April 1943 M. beliau mendirikan madrasah Nahdlatul Banat Diniah Islamiyah (NBDI) khusus untuk kaum wanita. Kedua madrasah ini merupakan madrasah pertama di Pulau Lombok yang terus berkembang dan merupakan cikal bakal dari semua madrasah yang bernaung di bawah organisasi Nahdlatul Wathan. Dan secara khusus nama madrasah tersebut diabadikan menjadi nama pondok pesantren ‘Dar al-Nahdlatain Nahdlatul Wathan’. Istilah ‘Nahdlatain’ diambil dari kedua madrasah tersebut. Beliau aktif berdakwah keliling desa di Pulau Lombok dan mengajar.
http://www.nahdlatulwathan.org/

7. Pondok Pesantren Al Mu’min (wahabiyah)
pondok Pesantren Al Mu’min adalah sebuah pesantren di Ngruki, Solo yang didirikan oleh “enam serangkai”: Abdullah Sungkar, Abu Bakar Ba’asyir, Yoyok Rosywadi, Abdullah Baradja, Abdul Qohar H. Daeng Matase, dan Hasan Basri.
Pondok ini berdiri sejak tahun 1974 di lokasinya hingga sekarang, di selatan terminal angkutan dalam kota Surakarta, Terminal Tipes, namun berada di wilayah administrasi Desa Cemani, Grogol, Sukoharjo. Setahun sebelumnya ia merupakan sebuah kelompok pengajian kekeluargaan (usrah). Unit dakwah awalnya adalah sebuah siaran radio non-komersial.

8. Pondok Pesantren Al Khairaat (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
guru besar alalamah sayid idrus bin salim aljufri pendiri sebuah yayasan lembaga pendidikan islam alkahirat, beliau di lahirkan di taris, hadramaut pada14 sya’ban 1309 H bertepatan dengan 15 maret 1881 M, ulama hadramaut yang berhijrah ke indonesia dan menetap di palu (sulawesi tengah). yayasan alkahiraat, yang kini telah memiliki cabang lebih dari 1800 madrasah dan sekolah, terdiri dari TK, SD, SMP, SMA, SMK, MI, MTS, MA, hingga Universitas.

9.Pondok pesantren Putri Al Kenaniyah (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)
Pondok pesantren ini diresmikan pada tanggal 4 Sya’ban 1414 H/ 16 Januari 1944 M, oleh para Alim Ulama, diantaranya adalah mantan presiden RI ke 4 Bapak KH. Abdurrahman Wahid, KH. Syamsuri Badawi dan KH. Zayadi Muhajir serta beberapa tokoh masyarakat disekitar Kecamatan Pulo Gadung Jakarta Timur.

10. Pondok Pesantren La Tansa (non madzab)
Pondok Pesantren La Tansa adalah sebuah pondok pesantren modern yang terletak di daerah Parakansantri, Cipanas, Lebak, Banten. Pesantren ini didirikan oleh Drs. K.H. Ahmad Rifa’i Arief (Almarhum) yang bertindak juga sebagai pemimpin pesantren Daar el-Qolam (Pasir Gintung, Jayanti, Tangerang) saat itu. Kini, setelah pendiri wafat, Pesantren La Tansa dipimpin oleh K.H. Adrian Mafatihullah Karim, MA dan K.H. Sholeh, S.Ag, MM. Lembaga ini bernaung di bawah Yayasan La Tansa Mashiro, yang juga didirikan oleh Drs K.H. Ahmad Rifa’i Arief.
.
Sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4475167
Posted by Unknown on 18.39 in , ,    4 comments »

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search